Perbedaan HTML dan PHP
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan
hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat
menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas
yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam
format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan
perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya
banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan
SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar
yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini
merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh
kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja
di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi
tinggi di Jenewa).
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
Pada awalnya PHP merupakan
kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali
dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih
bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip
yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya
Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI.
Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak
pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November
1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah
diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara
signifikan.
JavaScript adalah bahasa skrip
yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah
web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape
dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web
menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh
Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya
diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator
sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para
programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman
bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman
inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun
tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript
bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover
baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat
AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.
jQuery adalah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah MIT dan GPL.
jQuery merupakan
sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk
memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek
dan memproses interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya
membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah.
Sesuai slogan nya, write less, do more. Menulis kode lebih sedikit,
tetapi melakukan pekerjaan lebih banyak. jQuery ukurannya cukup
kecil, sehingga tidak memperlambat proses loading blog yang kita buat.
jQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang tak kalah penting adalah
jQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser. Tanpa library
seperti jQuery, menerapkan Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama
untuk pemula yang baru belajar Javascript. Plugin tambahan seperti
JQuery UI (User Interface) semakin memudahkan kita mengembangkan blog
yang cantik dan interaktif. Selain itu tersedia plugin-plugin lain yang
semakin memperkaya kemampuan jQuery.
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti
Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading,
subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat
digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian
tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna
hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks,
margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah
bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.
Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama
dengan format yang berbeda.
0 komentar